LPEI Dapat Pinjaman dari Cina Rp2,96 T

Editor: Koko Triarko

Direktur Pelaksana LPEI, Agus Windiarto, menambahkan, kerja sama dengan dua lembaga keuangan tersebut membuktikan LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan, terus mendapatkan kepercayaan dan dukungan penuh dari lembaga keuangan internasional, dalam menjalankan mandat undang-undang yakni mendorong kinerja ekspor nasional.

’’Fasilitas pinjaman ini juga merupakan bentuk kepercayaan dari lembaga keuangan internasional kepada LPEI dalam, mendapatkan akses pendanaan guna mendukung kegiatan perdagangan luar negeri. Kami berharap, kerja sama ini akan berlanjut di masa mendatang,’’ ungkap Agus.

Ia menambahkan, LPEI akan terus mendukung sektor UKM dan korporasi di dalam negeri, agar mampu menembus pasar ekspor. Saat ini, LPEI telah memberikan perhatian kepada supplier dari eksportir yang membutuhkan pembiayaan melalui skema Supply Chain Financing, yang memungkinkan produk mereka diekspor lewat perusahaan lain.

Melalui skema Supply Chain Financing, LPEI mendukung sinergi antarrantai pasok ekspor, sehingga produk Indonesia diharapkan benar-benar mampu memenuhi permintaan pasar ekspor.

’’Dengan demikian, diharapkan peran yang saat ini diberikan kepada LPEI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dapat lebih mudah dijalankan. Seperti diketahui, saat ini LPEI mendapat penugasan menyalurkan pembiayaan ke UKM berorientasi ekspor, serta melakukan penjaminan kredit korporasi,’’ tuturnya.

Selain itu, di tengah situasi yang kian menantang, LPEI pun terus berusaha mencari pendanaan dengan biaya yang kompetitif. Dengan begitu, dana tersebut dapat disalurkan dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, dan asuransi yang akan membantu Pemulihan Ekonomi Nasional.

Lihat juga...