Lembutnya Choipan Khas Pontianak Cocok Untuk Sarapan
Editor: Koko Triarko
“Isian sayuran dipadukan bahan tepung beras, sagu membuat kandungan karbohidrat bisa memenuhi asupan energi dan gizi kala pagi,” cetusnya.
Choipan kerap menjadi langganan pagi sejumlah karyawan perkantoran di sepanjang Jalan Antasari tempatnya berjualan. Menjual choipan serta pempek, membuat ia bisa mendapat omzet rata-rata Rp1 juta per hari.
Choipan, menurutnya menjadi salah satu kue tradisional yang bisa menjadi pengganti nasi untuk sarapan, sehingga banyak diminati konsumen.
Vany, penyuka choipan, menyebut kue berbahan tepung beras itu menjadi favoritnya. Menyantap tiga hingga empat choipan dengan segelas teh hangat, bisa menjadi dukungan energi sebelum bekerja. Dibuat dari bahan kaya karbohidrat, membuat ia tak harus memasak nasi kala pagi hari. Terlebih, harganya yang bersahabat, Rp3.000 per buah cukup murah.
“Choipan lembut dan mengenyangkan, sehingga bisa menjadi alternatif menu sarapan pagi hari,” bebernya.
Isian sayuran, ebi dan kerap dikombinasikan dengan ikan tuna, menjadikan choipan menyehatkan. Menyantap chai kue, nama lain penganan tersebut, dengan kuah cuka menjadikan selera makan bertambah. Rasa gurih ebi dan bawang merah goreng, makin menambah cita rasa choipan khas Pontianak kesukaannya.