Indonesia Bertekad Amankan 142 Perusahaan Direlokasi dari Tiongkok

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Pemerintah tengah fokus memperbaiki iklim investasi nasional. Pasalnya, berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), saat ini ada 142 perusahaan multinasional yang berasal dari Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, Jepang dan Hongkong yang berpeluang angkat kaki dari Tiongkok menuju Indonesia.

Apabila investasi tersebut benar-benar terealisasi, maka dapat memangkas tingkat pengangguran nasional secara signifikan, karena diperkirakan mampu menyerap hingga 300 ribu tenaga kerja Indonesia.

“Indonesia berpotensi menggantikan posisi Tiongkok sebagai tujuan investasi dan hubungan rantai pasok global baru. Namun kita menyadari pentingnya meningkatkan iklim investasi dan daya saing,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Rabu (16/9/2020) di acara HSBC Economic Forum, secara virtual.

Untuk mewujudkan itu, pemerintah tengah mempersiapkan berbagai kebijakan. Pertama, segera menyelesaikan pembahasan RUU Cipta Kerja dengan DPR RI. Hal yang disasar adalah penciptaan lapangan kerja, peningkatan kompetensi pencari kerja dan kesejahteraan pekerja, peningkatan produktivitas pekerja, serta peningkatan investasi.

“Transformasi ekonomi pun diharapkan lahir agar Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah dan mencapai Indonesia Maju 2045 sebagai 5 (lima) besar negara dengan perekonomian terkuat di dunia,” tandasnya.

Kedua, menyusun Daftar Prioritas Investasi. Daftar ini disusun dengan pendekatan “picking the winners”, yang nantinya akan mencakup bidang-bidang usaha yang akan didorong dan diberikan fasilitas, baik perpajakan maupun non-perpajakan. Kriterianya antara lain industri yang berorientasi ekspor, substitusi impor, padat karya, padat modal, high tech dan berbasis digital.

Lihat juga...