Hari Tani dan Sukses Pembangunan Pertanian Era Soeharto

PADA masa pemerintahan Presiden RI ke-2, Soeharto, pembangunan di bidang pertanian mendapat perhatian serius sehingga berhasil meningkatkan produksi pangan, bahkan mencapai swasembada beras. Tak pelak, atas keberhasilan ini, pada Juli 1986 FAO memberikan penghargaan medali emas.

Bertepatan dengan Hari Tani Nasional yang diperingati setiap tanggal 24 September —tahun ini jatuh pada Kamis (24/9/2020), mengangkat tema “Meneguhkan Reforma Agraria untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan”— setidaknya torehan prestasi besar Presiden  Soeharto dalam mengentaskan petani dari keterpurukan hingga kemudian Indonesia diperhitungkan di percaturan internasional, selayaknya dapat mendorong bagi kemajuan petani dan ketahanan pangan ke depannya.

Mahpudi, seorang penulis buku menyebutkan Soeharto dengan latar belakang sebagai anak petani dan tumbuh dibesarkan di desa, sangat paham hingga ke persoalan teknis bagaimana mengembangkan usaha tani bagi tercukupinya kebutuhan akan pangan.

“Maka lihatlah kebijakan yang dikembangkan Pak Harto bersama para menterinya di kabinet pemerintahannya sangat memprioritaskan pertanian,” katanya dalam buku 50 Inisiatif Pak Harto untuk Indonesia & Dunia, terbitan Yayasan Harapan Kita (2016), halaman 173-175.

Ia pun mengutip pernyataan Pak Harto dalam otobiografinya yang memberikan gambaran betapa besarnya perhatian Presiden Soeharto di sektor pertanian. “Keputusan politik untuk mencurahkan perhatian pada pembangunan pertanian tercermin dengan jelas dalam penyediaan anggaran pembangunan negara kita di sektor pertanian dan irigasi, yang selama bertahun-tahun mendapatkan anggaran yang terbesar,” ujar Pak Harto.

Lihat juga...