Sikka Terapkan Program ‘Rumah Pemulihan Stunting’

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mencatat 4.709 kasus stunting di Kabupaten Sikka atau 25 persen di 2019, menurun menjadi 23 persen di 2020. Untuk menekan angka stunting, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka mendirikan rumah pemulihan stunting yang sementara waktu dipergunakan untuk merawat anak-anak stunting di seputar Kota Maumere.

“Rumah pemulihan stunting saat ini merawat 32 anak untuk menjalani pemulihan,” kata Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, Jumat (14/8/2020).

Dikatakan Petrus, semua kebutuhan gizi anak stunting, akan dipantau secara rutin oleh petugas yang dipekerjakan di rumah stunting, termasuk memberikan pendidikan kepada orang tua mengenai pemberian makanan bergizi seimbang kepada anak-anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, NTT, Petrus Herlemus, saat ditemui, Jumat (14/8/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Ia menambahkan, saat pendemi Corona saat ini, petugas kesehatan juga melakukan penjemputan kepada anak-anak stunting di rumah mereka, bila tidak diantar orang tuanya ke Rumah Stunting.

“Setiap hari anak-anak tersebut akan diberikan makanan bergizi dan diajak bermain. Kami menyadur metode di sejumlah negara seperti Kolombia,  Bangladesh dan India,” ujarnya.

Di ketiga negara itu, sebut Petrus, metode rumah pemulihan stunting terbukti ampuh menekan angka penderita stunting hingga titik terendah, dan negara-negara tersebut berhasil keluar dari stunting.

Petrus menambahkan, selama rentang waktu dua bulan pertama menerapkan metode tersebut secara intens, dan tumbuh kembang anak-anak dipantau secara ketat oleh para petugas kesehatan yang sudah terlatih.

Lihat juga...