PEKANBARU, Cendana News – Kepala BKKBN RI melalui Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN RI Tavip Agus Rayanto mengatakan, stunting menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang.
Sestama BKKBN RI ini mengungkapkan, stunting merupakan dampak dari kekurangan asupan nutrisi pada anak sejak dalam kandungan ibunya.
Sehingga anak yang terlahir mempunyai potensi stunting, akan memiliki resiko lebih besar untuk terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan kepada anak.
“Hal ini tentunya akan dampak luas terhadap performa dan prestasi anak,” ucapnya, di Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu (16/11/22).
Oleh karena itu, Tavip Agus Rayanto menerangkan perlu adanya berbagai intervensi terhadap stunting ini, baik interverensi spesifik maupun intervensi sensitif harus dilakukan secara terintegrasi.
Hal tersebut sebagai upaya untuk memutus mata lingkaran setan penyebab stunting, khususnya pada balita dari keluarga miskin.
“Upaya percepatan penurunan stunting dilakukan dengan berbagai program dan kegiatan berbasis keluarga beresiko stunting,” sebutnya, seperti dimuat website pemprov.
Sestama BKKBN RI ini melanjutkan, upaya percepatan penurunan stunting itu meliputi penyiapan kehidupan berkeluarga, pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta peningkatan akses air minum dan sanitasi.
Tavip Agus Rayanto menjelaskan, dalam kesempatan ini pemerintah memberikan ruang kepada semua pihak agar dapat berkontribusi dalam tugas mulia mengentaskan stunting, salah satunya dengan adanya program bapak atau bunda asuh anak stunting.