Prof. Haryono Suyono Apresiasi Desa Karantina Mandiri Covid-19
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Dalam upaya memutus mata rantai penularan virus pandemi Covid-19 di Indonesia, banyak daerah menerapkan inovasi Desa Karantina Mandiri Covid-19 bagi warganya yang pulang kampung, utamanya dari daerah zona merah yang dianggap rentan membawa virus ini.
Seperti di beberapa desa Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dengan rumah isolasi yang siap mengarantina pemudik. Begitu juga di Desa Barukan, Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dengan rumah karantina, dan Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacam, Kecamatan Sragen, dengan metode stiker bertuliskan karantina mandiri yang ditempel di rumah warganya yang baru mudik.
Dengan inovasi Desa Karantina Mandiri Covid-19 itu, para pemudik dikarantina selama 14 hari dengan pemantauan kesehatan dari tim medis.
Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Prof. Dr. Haryono Suyono mengapresiasi Desa Karantina Mandiri Covid-19 yang diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia.
“Inovasi penanganan Covid-19 ini sangat bagus sekali, dan saya apresiasi suksesnya penerapan Desa Karantina Mandiri Covid-19 di beberapa wilayah Indonesia, seperti di Banyuwangi, dan Desa Bedoro, juga daerah lainnya,” ujar Prof. Haryono kepada Cendana News, ditemui di rumahnya di Jl. Pengadegan Barat, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Menurutnya, karantina mandiri itu bukan mengadakan isolasi orang sakit, tapi suatu proteksi orang yang tidak sakit. Dan ini sangat menolong karena tidak lagi orang yang pulang kampung itu dicurigai oleh masyarakat di wilayahnya.
“Sebab kalau tidak ada isolasi mandiri seperti itu, warga yang mudik ke kampung halamannya dicurigai, wah ini mesti bawa virus,” imbuhnya.