Onde-onde dari Ubi Talas Khas Doreng, Enak di Lidah
Editor: Makmun Hidayat
MAUMERE — Dampak merebaknya Covid-19 membuat berbagai bisnis kuliner gulung tikar termasuk di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat sepinya pengunjung sehingga warung makan pun terpaksa tutup.
Penjualan kuliner melalui online (daring) menggunakan media sosial pun tidak banyak memberikan pemasukan karena daya beli masyarakat menurun akibat pendapatan yang diperoleh masyarakat juga menurun.
“Penyakit corona membuat usaha kuliner kami terpaksa tutup 3 bulan lebih. Kami terpaksa bangkit lagi setelah pemberlakukan kenormalan baru (new normal),” kata Severinus Johnson, pegiat kuliner di Sikka, Sabtu (8/8/2020).
Jones sapaannya pria energik ini mengaku untuk memulai usaha, dirinya terpaksa mengandalkan uang tabungan yang tersisa dan mencoba memulai kembali dari awal dengan menutup sementara warung makannya.

Ia pun berpindah ke kampungnya di Kecamatan Doreng dan mencoba memulai usaha dari desa sambil menunggu ekonomi mulai menggeliat dan bisnis kuliner kembali normal.
“Banyak yang bertanya kenapa tidak membuka usaha di Maumere tetapi di desa. Saya ingin memberdayakan anak-anak muda di desa yang juga terkena dampak Covid-19 dan tidak memiliki pekerjaan tetap,” ujarnya.
Bisnis kue dari bahan lokal dipilihnya setelah merekrut 11 anak muda sebagai tukang masak termasuk di dalamnya 4 anak muda untuk tenaga pemasaran yang menjual ke desa-desa.
Jones beralasan, selain di desa mudah memperoleh bahan lokal dan harganya murah, dirinya ingin membeli langsung bahan pangan tersebut dari para petani untuk diolahnya menjadi aneka kue.