Lekun, Kuliner Khas Dibuat dari Tanaman Padi Ladang

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Lekun merupakan salah satu makanan lokal warga etnis Tana Ai yang berdiam di wilayah timur Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang biasa dihidangkan saat digelar acara adat.

Saat ditemui di Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, Sabtu (6/11/2021), Inasensia Dua Kuben warga keturunan etnis Tana Ai menjelaskan, Lekun biasa dibuat dari padi ladang.

Warga Desa Ghera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, NTT, Inasensia Dua Kuben (depan), saat ditemui di Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Sabtu (6/11/2021). Foto: Ebed de Rosary

“Padi ladang dijemur terlebih dahulu setelah diambil dari lumbung. Padi lalu ditumbuk di lesung menggunakan alu hingga kulit arinya terkelupas baru diayak,” ujar Iin sapaannya.

Iin menjelaskan, beras yang ditumbuk tersebut pun dicuci bersih terlebih dahulu lalu direndam dengan air bersih hingga selama minimal satu jam.

Lanjutnya, angkat berasnya lalu tiriskan airnya hingga benar-benar kering lalu dimasukkan ke dalam lesung dan ditumbuk hingga benar-benar halus atau menjadi tepung.

“Angkat beras tumbuk tersebut lalu ayak hingga benar-benar halus. Siapkan bahan-bahan lainnya berupa gula merah, gula pasir dan kelapa tua yang sudah diparut,” terangnya.

Iin menambahkan, iris gula merah hingga halus lalu dicampur dengan gula pasir secukupnya dan kelapa parut sambil diaduk hingga adonan benar-benar merata baru masukkan tepung beras.

“Biarkan selama satu dua jam baru bisa langsung dimakan. Ada yang mengukusnya terlebih dahulu bila ingin memakannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Maria Wiliborda keturunan etnis Tana Ai lainnya mengatakan, Lekun biasanya dikerjakan para perempuan di komunitas atau kampung yang biasanya dipilih atau menawarkan diri.

Lihat juga...