Ini Kunci Kebangkitan Sektor Pariwisata di Tengah Pandemi Covid-19

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

“Ada sejumlah tahapan yang harus dilalui oleh pengelola obyek wisata, untuk bisa mendapatan izin operasi di tengah pandemi covid-19. Terutama dalam kesiapan mereka, untuk menerapkan protokol kesehatan, dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19,” terangnya.

Selain sarana dan prasarana penunjang, seperti tempat cuci tangan,hingga penambahan fasilitas kesehatan, juga perlu dilakukan simulasi atau uji coba, sebelum membuka tempat wisata, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan bagi wisatawan. “Jika masih ada kekurangan bisa dievaluasi, namun kalau kita nilai sudah siap, bisa kita berikan izin,” tegasnya.

Hasilnya, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, berimbas kepercayaan masyarakat meningkat, yang kemudian berbanding lurus dengan jumlah kunjungan wisatawan yang terus meningkat.

“Sejak dibuka kembali, antusias wisatawan untuk berkunjung Museum Lawang Sewu Semarang, meski belum seperti sebelum pandemi covid-19, namun sudah relatif tinggi. Hal ini, salah satunya karena kepercayaan wisatawan, dalam penerapan protokol kesehatan yang kita lakukan,” papar pengelola Lawang Sewu, sekaligus Humas PT KA Pariwisata Ilud Siregar.

Dijelaskan, jumlah pengunjung ke Museum Lawang Sewu rata-rata per hari sekitar 400 hingga 1.000 orang. Angka tersebut meningkat pada saat akhir pekan.

“Sebelumnya pandemi Lawang Sewu bisa menampung jumlah pengunjung sampai dengan 10.000 pengunjung di saat bersamaan, namun karena masih pandemi kita batasi hanya 5.000 pengunjung. Memang masih belum sebanyak sebelum pandemi covid-19, namun ada peningkatan kunjungan per hari,” terangnya.

Ilud menandaskan, setiap pengnjung Lawang Sewu diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan, termasuk wajib memakai masker, mencuci tangan dengan menggunakan sabun maupun hand sanitizer, diperiksa suhu tubuhnya dengan menggunakan thermogun, serta menjaga jarak.

Lihat juga...