Pro dan Kontra Berpartai Tumbuhkan Sikap Kritis
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atau akrab pula disapa Tommy Soeharto, menyatakan, dinamika internal partai yang menimbulkan pro dan kontra, merupakan hal positif guna menumbuhkan sikap kritis dalam berpartai.
“Dinamika adalah sesuatu yang baik dan patut diapresiasi, tapi pada sisi lain, dinamika yang awalnya baik bisa menjadi kebablasan. Tindakan oknum yang mengatasnamakan Majelis Presidium Penyelamat Partai (P3) Berkarya merupakan sesuatu yang tidak baik dan melawan hukum,” ujar Tommy Soeharto dalam rapat pleno di Gedung Granadi, Kuningan, Jakarta, Rabu (8/7/2020).

Padahal, seharusnya jika ada permasalahan di internal partai dapat dimusyawarahkan dengan baik, sesuai anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART). Apalagi jika mengadakan forum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dalam keadaan situasi pandemi Covid-19.
“Seharusnya jika ingin mengadakan harus melihat situasi dan kondisi Covid-19 yang masih menjadi pandemi. Partai Berkarya lebih fokus pada penanganan dan penanggulangan masyarakat yang terdampak wabah corona di seluruh Indonesia,” katanya.
Ia menyayangkan dinamika yang tidak produktif itu semakin dipertontonkan dengan membentuk P3 Berkarya, padahal Partai Berkarya sendiri belum pernah mengadakan Musyawarah Nasional (Munas). Kendati demikian, ia bersyukur beberapa orang yang awalnya menginisiasi Munaslub mengurungkan niatnya untuk bergabung.
“Bung Ahmad Busro sebagai salah satu pencetus Munaslub sudah kembali ke jalan yang benar dan ada di tengah kita untuk mengadakan rapat pleno dan Rapimnas (rapat pimpinan nasional),” katanya.