Permintaan Gula Kelapa di Lamsel, Meningkat
Editor: Koko Triarko
Pada tingkat produsen, gula merah dibeli seharga Rp14.000 per kilogram. Namun pada level pengecer, saat pasokan gula berkurang bisa dijual seharga Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Kondisi cuaca dengan produksi air legen kelapa berkurang, berimbas hasil gula merah bisa menurun. Namun dengan jenis kelapa hibrida yang dekat aliran sungai, membuat produksi gula stabil.
Hasan, produsen gula kelapa lainnya,m menyebut permintaan kerap naik saat Idulfitri dan Iduladha. Kala Idulfitri, gula kelapa banyak digunakan untuk pembuatan sejumlah kue dan minuman berbuka saat Ramadan. Kala Iduladha, banyak warga yang ingin memasak kuliner berbahan baku daging kurban. Gula kelapa yang dibuat secara tradisional menurutnya bisa bertahan hingga enam bulan.
“Pedagang kerap akan mengeluarkan stok lama, sementara stok gula yang baru diambil bisa disimpan,” cetusnya.
Menghasilkan sekitar satu kuintal gula kelapa, Hasan mengaku bisa mendapat hasil Rp1,4juta. Permintaan gula kelapa juga diperoleh dari pedagang minuman cendol, es cincau dan sejumlah pedagang kue tradisional. Gula kelapa yang memiliki rasa manis menjadi sumber tambahan untuk kelezatan dan kesegaran sejumlah minuman.
Matmunah, pedagang minuman es cincau menyebut gula kelapa menjadi salah satu bahan pokok. Ia bahkan memakai santan yang berasal dari kelapa untuk penambah rasa gurih. Ia memilih membeli gula kelapa langsung dari produsen sesaat setelah produksi. Sebab, gula kelapa yang dihasilkan dalam kondisi baru dan memiliki rasa manis yang khas.
“Aroma manggar bunga kelapa sangat pas untuk tambahan pemanis pada minuman es cincau,” terangnya.