Permintaan Gula Kelapa di Lamsel, Meningkat
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Produsen gula kelapa atau gula merah di Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, mengalami kenaikan permintaan menjelang hari raya Iduladha.
Sumiati, produsen gula kelapa di desa itu menyebut ,dalam sekali proses pembuatan ia memproduksi 20 kilogram. Jelang Iduladha ini ia dan Ishak, suaminya, menambah produksi untuk kuota permintaan hingga satu kuintal.
Penambahan produksi dilakukan dengan melakukan penyadapan pada semua pohon kelapa miliknya. Selama ini dari total 100 batang pohon kelapa, hanya sekitar 80 batang yang disadap untuk mendapatkan legen atau nira. Sadapan legen berasal dari bunga kelapa atau manggar. Sebanyak 100 batang kelapa yang disadap bisa menghasilkan satu kuintal gula dalam sepekan.

Sumiati menyebut, permintaan gula merah yang meningkat untuk pasokan ke pengepul. Sebab, pengepul memenuhi permintaan dari warung makan, dan penjual minuman berbahan gula. Sejumlah warung pengecer menyiapkan stok gula rata-rata 50 kilogram, untuk memenuhi kebutuhan warga saat hari raya Iduladha yang jatuh 31 Juli mendatang. Sebagian dikirim ke sejumlah pasar di Banten.
“Gula merah kerap digunakan untuk pembuatan gulai dan semur daging, sehingga pengecer meminta pasokan dari pengepul, kami sebagai produsen gula merah mengandalkan pohon kelapa yang produksi air legennya kerap tidak merata,” cetus Sumiati, saat ditemui Cendana News, Sabtu (18/7/2020).
Sumiati melanjutkan, menyadap dimulai pada pagi hari. Ia bisa mengolah sekitar 100 liter legen. Setelah proses pengolahan, diperoleh 20 kilogram gula merah. Selama lima hari penyadapan dengan air legen yang normal target sebanyak satu kuintal gula merah bisa diperoleh. Pengepul gula akan mengambil hasil produksinya untuk didistribusikan.