Operasional Bus AKAP di Pelabuhan Bakauheni Terapkan Prokes

Editor: Makmun Hidayat

Penerapan protokol kesehatan, sebut Ivan Rizal, mutlak dilakukan karena Pelabuhan Bakauheni jadi jalur perlintasan. Sebagian bus AKAP berasal dari wilayah yang sebagian masih memiliki kluster dan penyebaran Covid-19 cukup tinggi. Sebagai solusi transaksi pembelian tiket kapal bagi bus menerapkan sistem cashless atau nontunai.

“Penerapan pembelian tiket akan dilakukan pengurus SPTI agar pengemudi lebih mudah tidak harus membeli tiket,” terangnya.

Perwakilan setiap PO, menurut Ivan Rizal, telah menempatkan petugas yang membeli tiket secara online. Proses pembelian tiket dilakukan pada sejumlah lokasi rest area yang ada di jalan tol dan Jalan Lintas Sumatera. Pengurus akan menggunakan aplikasi di laman www.ferizy.com saat bus belum tiba di Pelabuhan Bakauheni. Cara tersebut dilakukan mempercepat proses transaksi dan bus bisa menyerang dengan cepat.

Bus AKAP yang akan menyeberang dari Sumatera ke Jawa selama Covid-19 dilarang menurunkan penumpang. Langkah tersebut bertujuan agar tidak ada interaksi antara penumpang yang akan menyeberang dengan pengurus. Meski standar pemindaian suhu tubuh memakai thermal gun telah dilakukan, penumpang tetap berada di bus selama perjalanan.

“Upaya meminimalisir kontak fisik dengan penumpang jadi cara menerapkan protokol kesehatan bagi petugas SPTI di Pelabuhan Bakauheni,” cetusnya.

Kantor SPTI yang ada di dermaga satu Pelabuhan Bakauhen,i menurut Ivan Rizal, menyiapkan alat cuci tangan dengan sabun. Bertugas di tempat perlintasan Jawa dan Sumatera ia selalu mewajibkan penggunaan masker dan hand sanitizer. Koordinasi dengan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang dilakukan saat ada penumpang alami gangguan kesehatan agar cepat ditangani.

Lihat juga...