Anak Usia Sekolah di Wairbukan Perlu Dapat Pendidikan Layak

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Minimnya akses pendidikan serta sarana dan sarana pendidikan yang memadai membuat banyak anak-anak usia  Sekolah Dasar (SD) di Kampung Wairbukan Desa Wairterang Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) banyak yang putus sekolah.

Anak-anak tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang Sekolah Manengah Pertama (SMP) seperti di SMPN1 Waigete di Desa Egon  atau ke SMPN2 di Desa Wairterang yang berada lebih dekat dengan Kampung Wairbukan.

“Kalau gedung sekolahnya saja tidak terawat dan fasilitas juga minim maka bagaimana anak-anak bisa belajar,” ungkap Wenefrida Efodia Susilowati, pegiat lingkungan yang biasa berinteraksi dengan anak-anak termasuk di Desa Wairterang, Kabupaten Sikka, Jumat (10/7/2020).

Susi sapaannya menyebutkan, belum lagi aktivitas belajar mengajar tidak berjalan normal sebab guru juga jarang mengajar karena lokasi sekolah hanya ditempuh dengan berjalan kaki minimal sejam dari jalan raya.

Wenefrida Efodia Susilowati, pegiat lingkungan yang biasa berinteraksi dengan anak-anak, ditemui di rumahya, Jumat (10/7/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Saat berada di kampung ini, Sabtu (27/6/2020) lalu, pihaknya bersama Komunitas Jalan Kaki (KJK) Sikka harus mengajar anak-anak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya karena banyak yang belum fasih menyanyikannya.

“Ada anak yang sudah kelas 5 SD saja masih susah membaca sehingga kami harus mengajarkan mereka membaca dan menulis juga. Kami merencanakan akan rutin mengajar mereka termasuk akan menyediakan relawan yang menetap di sana dan mengajar mereka,” ujarnya.

Lihat juga...