Anak Usia Sekolah di Wairbukan Perlu Dapat Pendidikan Layak

Editor: Makmun Hidayat

Selain masalah pendidikan, masalah kesehatan juga menjadi perhatian, karena menurut Susi, banyak warga yang belum memahami pola hidup sehat termasuk memiliki kamar mandi dan toilet di rumah mereka.

Dirinya berharap bisa sering berada bersama warga yang tinggal di dalam hutan lindung ini agar bisa mengajar anak-anak dan warga di tempat tersebut karena mereka jarang dikunjungi pihak luar.

“Kami ingin mengajarkan keterampilan kepada mereka agar mereka bisa memanfaatkan sumber daya yang ada di kampungnya untuk mendapatkan penghasilan tambahan,” terangnya.

Sementara itu, Bernadus Brebo, mantan ketua komite Pendidikan Layanan Khusus (PLK) yang merupakan satu-satunya sekolah di Kampung Wairbukan menyebutkan angka putus sekolah di kampungnya mencapai 50 persen.

Angka putus sekolah dalam 5 tahun terakhir ini sebut Bernadus, memang cukup tinggi karena kondisi gedung sekolah yang semrawut dan tidak ada fasilitas yang memadai sehingga orang tua murid malas menyekolahkan anaknya di tempat ini.

“Guru juga jarang mengajar sehingga tidak heran kalau banyak anak-anak yang tidak bisa membaca dan menulis dengan baik. Bahkan semua anak yang bersekolah di sini naik kelas meskipun tidak pernah masuk sekolah,” sesalnya.

Bernadus pun terpaksa memindahkan anaknya yang duduk di kelas IV SD ke Kampung Watubala yang berjarak sekitar 3 kilometer dari kampungnya agar bisa bersekolah di tempat tersebut dan mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

Lihat juga...