Minimalisir Penggunaan Gawai, Pegiat Literasi Ajarkan Permainan Tradisional
Editor: Makmun Hidayat
Koleksi buku mencapai ribuan didominasi bacaan anak anak. Permainan tradisional dan membaca buku dikombinasikan oleh Ardy Yanto untuk mengajak anak-anak memanfaatkan waktu luang. Kerja sama kebersamaan, solidaritas, saling membantu bisa ditingkatkan antar anak pada sejumlah permainan.
“Seni origami melipat kertas membentuk perahu, kapal, katak, kelelawar, bunga membuat rasa ingin tahu anak meningkat,” tegasnya.

Permainan yang beragam memberi kesempatan kepada anak untuk berkreasi. Sebagian anak laki laki yang memiliki minat membuat gasing mengajari anak lainnya. Jenis permainan seni melipat kertas diperoleh Ardy Yanto dengan memanfaatkan Youtube dengan panduan lengkap. Penggunaan Youtube untuk edukasi sekaligus mengajarkan anak untuk memakai gawai bagi kegiatan positif.
Ardy Yanto menyebut sebagian anak pada tahun ajaran baru 2020/2021 sempat masuk sekolah untuk pembagian kelas. Namun sistem terjadwal dilakukan oleh sekolah untuk menghindari kerumunan bagi anak-anak. Sebagian anak yang tidak memiliki jadwal sekolah tetap bisa membaca buku di rumahnya dan melakukan sejumlah permainan tradisional pada halaman.
“Rumah baca yang saya miliki terbuka bagi anak anak untuk meminjam buku sehingga meski tidak sekolah bisa mendapat ilmu tambahan,”cetusnya.
Memasuki masa adaptasi new normal, Ardy Yanto juga terus mengedukasi anak anak untuk menjaga protokol kesehatan. Mendapat bantuan thermal gun dari Kantor Staf Presiden (KSP) ia melakukan pengukuran suhu tubuh bagi warga dan anak anak. Program 10 rumah aman atau dasa wisma rumah aman dilakukan untuk mengedukasi pentingnya menjaga protokol kesehatan.