Minimalisir Penggunaan Gawai, Pegiat Literasi Ajarkan Permainan Tradisional

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Masa belajar dari rumah selama pandemi Covid-19 masih dilakukan oleh sebagian sekolah. Kegiatan anak-anak selama di rumah yang diisi dengan bermain sebagian memanfaatkan gadget atau gawai.

Sistem belajar jarak jauh memakai smartphone disebut Ardy Yanto, pegiat literasi Motor Perahu Pustaka membuat anak-anak akrab dengan gawai.

Penggunaan gawai disebutnya membuat interaksi sosial antar anak kurang terjalin. Melihat kondisi tersebut Ardy Yanto menyebut menggunakan metode belajar sambil bermain. Sejak awal April silam ia mulai jarang berkeliling membawa buku sebagai kegiatan literasi. Namun anak-anak datang ke Rumah Baca ‘Motor Perahu Pustaka’ di yang memiliki koleksi ribuan buku.

Inovasi dalam mengajak anak mencintai budaya membaca dilakukan olehnya dengan permainan. Sejumlah permainan tersebut diperoleh dari buku bacaan yang merupakan donasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika serta donatur lain. Permainan tradisional das dasan, dakom, engkling,tali karet hingga seni origami diajarkan olehnya.

“Sebagian permainan sudah dipahami oleh anak anak namun saya mengajak kembali mereka memainkannya bersama rekan sebaya, memanfaatkan petunjuk dari buku sekaligus membuat origami dari kertas,” terang Ardy Yanto saat ditemui Cendana News, Kamis (16/7/2020).

Permainan tradisional menurut Ardy Yanto memiliki tujuan positif. Sebab melatih sisi kognitif anak dan mengajarkan interaksi sosial dengan rekan sebaya. Satu permainan tradisional jenis dacon, das dasan bisa dimainkan secara bergantian oleh empat anak. Sisanya bagi anak anak yang belum mendapat giliran bisa memanfaatkannya dengan membaca buku.

Lihat juga...