Hadapi Pandemi, Negara G20 Sudah Gelontorkan US$ 10 Triliun
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Tidak ada satu pun negara yang mengetahui kapan krisis Kesehatan dan ekonomi akibat pandemi ini berakhir. Dunia masih terus diselimuti ketidakpastian, akibatnya, kebijakan fiskal di hampir setiap negara berlaku fleksibel agar tetap relevan dalam merespon situasi.
Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani menyampaikan, bahwa total dukungan fiskal yang telah digelontorkan negara G20 mencapai US$ 10 triliun. Anggaran tersebut difokuskan pada peningkatan sistem kesehatan, perlindungan sosial, peningkatan lapangan kerja, serta dukungan bagi dunia usaha.
“Perekonomian global masih mengalami tekanan, dan memberikan peringatan kepada kita semua untuk memberikan respon yang cepat, tepat, dan terkoordinasi. Peran kepemimpinan G20 sangat krusial dalam mendukung pemulihan ekonomi dunia,” ungkap Menkeu, Senin (20/7/2020) secara virtual.
Dalam Pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang diselenggarakan secara virtual pada tanggal 16-18 Juli 2020 lalu, Menkeu mengatakan bahwa negara G20 bersama lembaga internasional bersepakat akan melanjutkan kerjasama global dalam penanganan dampak Covid-19, termasuk melalui pelaksanaan G20 Action Plan.
“Upaya pemulihan ekonomi global memang harus dilakukan secara merata dan terkoordinasi dengan memfokuskan kebijakan domestik untuk mencapai pemulihan yang aman, meningkatkan kebijakan kolektif G20 dalam pemulihan ekonomi dunia, serta memanfaatkan kesempatan untuk keberlanjutan dan inklusivitas perekonomian masa depan,” tandas Menkeu.
Selain itu, Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 juga menyepakati sejumlah deliverables diantaranya, Enhancing Access to Opportunity melalui dokumen Menu of Policy Options on Enhancing Access to Opportunities for All sebagai panduan bagi negara-negara di dunia dalam memperluas akses bagi vulnerable groups, wanita dan kaum muda untuk merasakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.