Indonesia Bisa Tinggalkan Batu Bara Jika Ada Bantuan Keuangan

LONDON – Indonesia dapat menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap hingga 2040, jika mendapat bantuan keuangan yang cukup dari masyarakat internasional, kata Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati kepada Reuters.

Indonesia merupakan negara berpenduduk terpadat ke empat di dunia dan penghasil gas rumah kaca terbesar ke-8, dengan batu bara membentuk sekitar 65 persen dari bauran energinya. Indonesia juga merupakan pengekspor batu bara terbesar di dunia.

Mengunjungi kota Glasgow di Skotlandia untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 (COP26), Sri Mulyani mengatakan Indonesia pada Rabu mengumumkan rencana terperinci untuk beralih ke energi yang lebih bersih, dengan penghapusan batu bara sebagai isu utama.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengatakan berencana menghentikan penggunaan batu bara untuk listrik pada 2056, sebagai bagian dari rencana untuk mencapai emisi nol karbon bersih pada 2060 atau lebih awal.

“Kalau kami mau majukan sampai 2040, kami perlu dana untuk menghentikan penggunaan batu bara lebih awal dan untuk membangun kapasitas baru energi terbarukan. Itulah yang sekarang menjadi isu utamanya, dan saya sekarang sebagai menteri keuangan menghitung apa dampaknya bila menghentikan penggunaan batu bara lebih awal. Berapa biayanya?” Kata Menkeu.

Pada pakan lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada parlemen Inggris, bahwa Presiden RI Joko Widodo telah mengatakan Indonesia akan memajukan waktu untuk penghapusan penggunaan batu bara hingga 2040. Namun, Pemerintah Indonesia sebelumnya belum mengonfirmasi rencana tersebut.

Sri Mulyani mengatakan kepada Reuters, bahwa untuk memenuhi target tersebut tergantung pada bantuan keuangan yang didapatkan Indonesia dari lembaga multilateral, sektor swasta, dan negara-negara maju.

Lihat juga...