Dampak Covid-19 Realisasi Investasi di Indonesia, Melemah
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal (triwulan) II 2020 mencapai Rp191,9 triliun. Angka tersebut lebih rendah sekitar 4,3 persen dari pencapaian investasi pada periode yang sama di tahun 2019.
“Capaian ini sudah barang tentu bukanlah hasil yang kami harapkan, karena target kami pada realisasi kuartal II bisa lebih dari Rp200 triliun. Kami akui dampak Covid membuat kinerja investasi melemah dan sangat berat,” terang Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dalam jumpa pers virtual, Rabu (22/7/2020).
Selain itu, realisasi investasi kuartal II ini juga tercatat mampu menyerap sebanyak 263.109 tenaga kerja dari total 34.658 proyek investasi yang masuk.
Dari data yang sama, BKPM juga mencatat, bahwa Penanaman Modal Asing (PMA) lebih tinggi sedikit, yakni Rp97,6 triliun atau 50,9 persen, bila dibandingkan dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yaitu Rp94,3 triliun atau 49,1 persen.
“Sebenarnya PMA dan PMDN relatif seimbang. Di kuartal I PMDN lebih tinggi, namun kuartal II berbalik PMA yang tinggi. Jadi jangan lagi ada kesan seolah-olah PMA rendah (pada kuartal I) karena investor asing tidak percaya pada Indonesia. Ini menyesatkan,” tukas Bahlil.
Pemetaan wilayah investasi juga tercatat cukup berimbang antara Jawa dan luar Jawa. Meskipun Jawa lebih unggul dengan realisasi sebesar Rp100,6 triliun atau Rp52,4 persen, sementara luar Jawa Rp91,3 triliun atau 47,6 persen.
“Kalau lebih diperinci lagi, lima wilayah yang menjadi lokasi investasi tersebsar antara lain: pertama adalah DKI Jakarta Rp30,1 triliun, kemudian Jawa Barat Rp28 triliun, Jawa Timur Rp19,6 triliun, Banten Rp13,6 triliun, lalu Riau Rp10 triliun,” tandas Bahlil.