Berkurban di Tengah Pandemi Covid-19

Ilustrasi -Dok: CDN

JAKARTA – Hari Raya Iduladha 1441 Hijriah masih sekitar sebulan lagi, tapi berbagai pihak mulai melakukan persiapan. Pembahasan teknis pelaksanaan sedang dilakukan pihak-pihak terkait. Takbiran hingga pelaksanaan Salat Id yang menjadi inti Iduladha, tentu menjadi bagian pembahasannya.

Satu momentum yang selalu menyertai Iduladha adalah pembagian daging hewan kurban setelah Salat Id hingga tiga hari ke depannya. Tentunya, pelaksanaan momen ini juga tak luput dari perhatian, terlebih saat ini.

Pandemi virus corona (Covid-19) menyebabkan berbagai kebiasaan dan tata cara berubah. Iduladha atau biasa juga disebut Hari Raya Kurban tahun ini pun akan jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Perubahan dan perbedaan terutama untuk daerah yang tergolong zona merah dan kuning, dengan masih banyaknya orang terpapar virus dari Wuhan, Cina, itu. Untuk warga muslim di daerah zona aman, tentu lebih leluasa dalam menjalankan ibadah ini.

DKI Jakarta sebagai episentrum wabah ini di Indonesia masih berjuang untuk mengatasinya. Meski diklaim angka penularannya sudah menurun atau mulai bisa dikendalikan, tetapi upayanya tidak kendor.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga akhir Juni masih memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Meski ada sedikit pelonggaran, tetapi tetap dilakukan pembatasan-pembatasan ketat sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Misalnya, pembatasan orang masuk tempat wisata dan pusat perbelanjaan serta di kendaraan umum. Juga pembatasan kegiatan ibadah di tempat ibadah serta pengaturan jumlah orang di ruang-ruang perkantoran.

Kini, pihak-pihak terkait sedang mempersiapkan pelaksanaan ibadah Iduladha di Ibu Kota. Hari raya ini menyangkut dua inti kegiatan, yakni Salat Iduladha dan penyembelihan hewan kurban.

Lihat juga...