TMII Bersolek Sambut ‘New Normal’
Editor: Koko Triarko
Selain itu, juga ada pembatasan jumlah pengunjung. Kapasitas pengunjung TMII, jika hari libur bisa mencapai 30 ribu pengunjung, saat beroperasi nanti akan dilakukan pembatasan 50 persen.
Manajemen TMII juga melaksanakan tindakan preventif, yakni setiap pengunjung akan diukur suhu tubuh oleh petugas pintu masuk.
Begitu juga saat berada di dalam TMII, tersedia pos pengukuran suhu tubuh di area parkir utara. Di pos ini, pengunjung akan kembali diukur suhu tubuhnya.
Demikian pula saat pengunjung bertandang ke unit-unit TMII, seperti anjungan daerah, museum dan wahana rekreasi, pengukuran suhu tubuh akan dilakukan kembali.
Anjuran cuci tangan juga disampaikan kepada pengunjung, sebelum dan sesudah memasuki unit tersebut. Petugas TMII juga akan selalu mengingatkan pengunjung TMII, agar memakai masker dan menjaga jarak.
Selain itu, manajemen TMII juga menyediakan pos ruang isolasi dan menjalin kerja sama dengan rumah sakit Ridwan Meuraksa dan rumah sakit Cipayung.
Sehingga, kata Bambang, jika nanti terjadi sesuatu, misalnya ada 20 pengunjung dalam satu bus, setelah diukur suhu tubuhnya, ada satu orang yang panasnya tinggi, maka apa yang harus di lakukan terhadap pengunjung itu.
“Nal, hal-hal seperti itu agar tidak gagap SDM-nya harus siap dan paham. Peralatan juga harus siap, mulai dari Alat Perlindungan Diri (APD), alat suhu tubuh, ruang isolasi, dan rujukan ke rumah sakit,” ujarnya.
Terkait semua persiapan tersebut, manajemen TMII telah melakukan simulasi protokol kesehatan yang diikuti oleh karyawan TMII.
Sosialisasi protokol kesehatan juga telah disampaikan kepada semua unit anjungan daerah, museum, wahana rekreasi dan unit usaha seperti pedagang yang berada di area TMII.