Organisasi Keagamaan Diharapkan Dukung Pemerintah Terapkan Protokol Kesehatan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, bertemu dengan perwakilan organisasi keagamaan Indonesia di Graha BNPB, Jakarta. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendapatkan masukan mengenai kesiapan organisasi keagamaan dalam memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.
Masyarakat yang berada di zona hijau dan zona kuning dapat kembali melakukan aktivitas di ruang publik, salah satunya tempat ibadah. Pemerintah mengimbau para jemaah untuk beradaptasi kebiasaan baru di tengah penyebaran Covid-19 yang setiap saat masih mungkin mengancam.
“Kami juga mengharapkan agar ketua organisasi keagamaan ikut berperan serta dengan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 karena pendekatan keagamaan dipandang lebih dipatuhi oleh masyarakat,” kata Doni Monardo melalui keterangan tertulis Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Doni mencontohkan kasus positif Covid-19 dari beberapa kegiatan terkait keagamaan di beberapa tempat. Perlu strategi bersama dari para tokoh-tokoh agama agar masyarakat mau mengubah perilaku.
“Di sisi kita tentu sangat mengharapkan peran dari mereka para pemuka agama untuk ikut dalam upaya pencegahan penyebaran dan beradaptasi kebiasaan baru di tengah penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Senada dengan Ketua Gugus Tugas Nasional, perwakilan-perwakilan dari organisasi keagamaan sangat mengedepankan protokol kesehatan. Salah satunya perwakilan dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Heri Wibowo menyampaikan bahwa semangat yang diusung adalah disiplin pada protokol kesehatan. Romo Heri juga mengatakan bahwa gereja taat pada aturan pemerintah.