Lanal Lampung Siap Dukung Penerapan TSS Selat Sunda
Editor: Makmun Hidayat
Jajaran Koarmada I yang memonitoring Selat Sunda disebut Kolonel Amrul Adriansyah ada dua pangkalan. Pangkalan tersebut meliputi Lanal Lampung dan Lanal Banten. Secara geografis letak TSS Selat Sunda masuk dalam wilayah kerja Lanal Lampung, tetapi monitorong Vessel Traffic System (TVS) yang dimiliki Kementerian Perhubungan berada di Merak.
Lanal Lampung dan Merak yang terhubung membuat kedua Lanal dituntut mampu untuk selalu bekerja sama dengan pihak pihak bertanggung jawab akan keselamatan dan navigasi di wilayah tersebut. Koordinasi dan konsolidasi dengan para instansi dan stakeholder terkait dengan penerapan TSS dilakukan dalam pengamanan Selat Sunda.
“Keberadaan TSS Selat Sunda menunjukkan peran aktif Indonesia dalam bidang keselamatan, keamanan pelayaran internasional serta memperkuat jati diri Indonesia sebagai poros maritim dunia,” tegas Danlanal.
Captain Solikin, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry cabang utama Bakauheni menyebut mendukung penerapan TSS Selat Sunda. Sebagai penyedia layanan bagi kapal ferry roll on roll off (Roro) ia menyebut penerapan TSS Selat Sunda akan memperjelas regulasi kapal yang melintas. Sebab Selat Sunda merupakan salah satu alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) yang cukup sibuk.
“Kejelasan dalam pengaturan alur laut sangat diperlukan sebagai negara kepulauan atau archipelagic state demi keamanan pelayaran,” cetusnya.
Sesuai data rata rata dalam sehari lintas Selat Sunda bisa dilayari oleh sebanyak 108 hinga 110 trip dari satu sisi. Dua sisi pelabuhan Merak dan Bakauheni dalam kondisi normal bisa dilayani sebanyak 126 unit kapal per hari. Pengoperasian sebanyak 7 dermaga di Pelabuhan Bakauheni membuat jarak antar kapal terlalu dekat, namun pengaturan akan menjaga keamanan pelayaran.