Airlangga Klaim Ekonomi Nasional Lebih Kuat dari Negara Lain

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengklaim laju pertumbuhan ekonomi nasional masih lebih kuat bila dibanding negara-negara lain yang terdampak pandemi Covid-19. Bersama Tiongkok dan India, ekonomi Indonesia diprediksi tidak akan mengalami kontraksi hingga negatif pada akhir tahun 2020.

“Ekonomi kita di tahun 2020 diprediksi masih di jalur positif. Menurut proyeksi IMF akan tumbuh 0.5 persen dan menurut World Bank diperkirakan tidak tumbuh 0 persen,” ujar Airlangga, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/6/2020).

Menurut Airlangga, pemerintah telah menyiapkan tiga langkah. Pertama menjalankan program Exit Strategy yaitu pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan kenormalan baru. Kedua, program Pemulihan Ekonomi Nasional. Ketiga, Reset dan Transformasi Ekonomi.

“Reset menjadi penting karena berbagai sektor ekonomi sudah turun minus sehingga dari minus itu perlu dikembalikan ke 0, lalu dari 0 kita akan transformasikan agar berkembang menjadi positif,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, pandemi Covid-19 memberikan tekanan pada perekonomian, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Semua indikator memberikan sinyal pelemahan ekonomi.

“Namun, saya mengingatkan bahwa kita ini sedang berada di situasi yang tidak normal. Ini penting agar kita semua mempunyai pemahaman yang sama bahwa kondisi yang terjadi saat ini adalah sama dengan 215 negara lain di dunia. Hampir seluruh negara di dunia masuk di dalam periode minus. Pandemi ini pun berdampak besar pada berbagai sektor perekonomian, ini yang membedakan dengan krisis di tahun 1998 dan 2008,” terangnya.

Lihat juga...