Teh Itu Minuman Para Dewa

Catatan Ringan T. Taufiqulhadi

T. Taufiqulhadi (CDN/Istimewa)

Peradaban ini mungkin disebabkan di Tiongkok dari awal ada orang menekuni teh secara khusus. Contohnya adalah Lu Yu, yang hidup pada sekitar tahun 760 M. Pada suatu ketika, karena perang, Lu Yu yang masih muda dan berotak cemerlang terpaksa melarikan diri dari rumahnya  ke Desa Huzhou, Provinsi Zhejiang sekarang. Secara kebetulan, masyarakat di daerah persembunyian baru Lu Yu itu senangnya minum teh. Mereka minum teh, persis seperti orang Aceh meneguk kopi saban hari dengan riangnya. Lu Yu pun sangat senang dengan situasi ini, dan setiap hari ia keluyuran ke kedai teh. Hingga suatu hari ia memutuskan untuk bekerja  di sebuah kedai teh milik temannya.

Di kedai teh inilah anak muda ini menemukan saluran terbaik untuk mengembangkan bakat kecendekiawanannya. Tapi ia memokuskan diri dalam urusan teh. Ia mempelajari sebanyak mungkin hal yang dapat dipelajari mengenai teh. Hasilnya, pada tahun 780 muncullah sebuah karya klasik tentang teh yang disebut Ch’a Ching . Ia menulis pada kertas dalam bentuk buku. Di sini juga membuktikan, kertas telah ada sejak  1500 tahun lalu.

Lu Yu ini tidak menulis urusan cara berbisnis teh yang baik. Tapi ia menulis tentang seluk beluk teh yang dimulai dengan sejarah teh, peralatan untuk memetik daun teh, memperlakukan daun teh pasca pemetikan. Kemudian dilanjutkan etika minum, misalnya bagaimana cara menyeduh secangkir teh, peraturan dalam meminum teh, dan wadah yang tepat agar teh kelihatan tambah memesona.

Yu Lu tidak memperkenalkan manusia meneguk minuman para dewa ini secara sembarang, seperti kucing kegerahan menyeruput air dalam tempurung. Tapi teh ini harus diminum dalam mangkuk porselen, dan Lu Yu menambahkan, ia senang sekali dengan mangkuk porselen dengan lapisan biru-hijau. Dengan demikian, mangkuk-mangkuk ini akan menimbulkan kesan hijau yang menawan. Dalam tempat yang harmonis ini, teh pun akan menyerbu relung tubuh kita dengan gembira, dan ia  akan menghadiahkan kita pula rasa nyaman dan damai.

Lihat juga...