Sulut Ekspor 73.313 Ton Ikan Beku ke Amerika
MANADO – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor ikan beku ke Amerika Serikat (AS) sebanyak 73.313 ton. Jumlah tersebut adalah pengiriman untuk triwulan I-2020.
“Kita bersyukur, meskipun terjadi krisis melanda dunia, tidak berdampak cukup besar terhadap kinerja ekspor di Sulut, karena produk yang dijual berupa bahan pangan,” kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Darwin Muksin, di Manado, Kamis (7/5/2020).
Dia mengatakan, bahan pangan pasti tetap akan diprioritaskan masyarakat di tengah wabah COVID-19. Bahan pangan merupakan kebutuhan pokok, oleh karena itu petani dan pengekspor di Sulut harus memanfaatkan kesempatan yang ada. “Ikan beku yang diekspor ke AS pada triwulan I tahun 2020 sebanyak 73.313 ton, dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 737.552 dolar AS,” jelasnya.
Dia mengatakan, produk perikanan Sulut masih sangat disukai masyarakat Amerika Serikat. Baik untuk komoditas ikan beku, maupun ikan segar. “Hampir setiap minggu produk perikanan Sulut diekspor ke negara adi daya tersebut untuk memenuhi permintaan masyarakatnya,” tandas Darwin.
Ikan kaleng, ikan segar, ikan beku, dan ikan kayu, adalah komoditas yang menjadi andalan ekspor Sulut saat ini. Empat komoditi dari perikanan tersebut menghasilkan nilai ekspor lebih dari 10 persen dari total nilai ekspor Sulut ke berbagai negara di dunia selama lima tahun terakhir.
Nilai ekspor perikanan, saat ini terbesar diperoleh dari Jerman, Amerika Serikat, Arab Saudi, Inggris, dan Yaman. Kemudian beberapa negara di Eropa seperti Belgia dan Belanda, sejumlah negara di Asia, seperti Korea, Taiwan, dan China, serta beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika. “Hampir semua jenis ikan asal perairan Sulut sangat diminati negara luar, karena karakteristik ikan cukup bagus dengan kualitas rasa sangat enak jika dibandingkan daerah lain,” pungkas Darwin. (Ant)