Mengenali Penyebab Rusaknya Terumbu Karang

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Widodo menyebutkan, paling tidak ada tujuh faktor di laut yang mempengaruhi kondisi terumbu karang, yaitu penetrasi sinar matahari yang masuk ke dalam laut, tingkat kecerahan air laut, tingkat sedimentasi yang menyebabkan kekeruhan air laut, salinitas atau kadar garam air laut, suhu air laut, keasaman air laut serta kondisi gelombang dan arus laut.

“Terumbu karang mempunyai kisaran suhu dan salinitas optimum untuk hidup, tumbuh dan berkembang. Apabila ada suhu dan salinitas ekstrem yang kurang atau melebihi kisaran optimumnya, maka akan menyebabkan terumbu karang stres yang kemudian membuat terumbu karang mengalami “bleaching“. Bila kondisi stres atau bleaching tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, maka bisa mengakibatkan kematian terumbu karang,” paparnya.

Ia juga menegaskan jika salinitas terlalu rendah memang menyebabkan terumbu karang stres. Contohnya  sangat jarang dijumpai adanya terumbu karang yang hidup di dekat muara sungai yang memasok air tawar atau air bersalinitas sangat rendah, ditambah dengan adanya sedimen yang dibawa oleh air sungai tersebut.

“Suhu air laut yang terlalu dingin dan suhu yang terlalu panas akan menyebabkan terumbu karang mati. Beberapa kejadian terumbu karang bleaching disebabkan oleh suhu air laut yang meningkat dan/atau adanya suhu air laut yang terlalu dingin. Berasal dari lapisan dalam laut menuju ke lapisan dangkal laut yang dibawa oleh mekanisme upwelling,” paparnya lebih lanjut.

Tingkat keasaman air laut, juga bisa menjadi faktor pembatas pertumbuhan dan perkembangan terumbu karang. Dimana air laut yang semakin asam akan menghambat pembentukan terumbu oleh hewan karang.

Lihat juga...