Mengenali Penyebab Rusaknya Terumbu Karang

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Proses coral bleaching atau rusaknya terumbu karang yang menyebabkan warnanya menjadi putih disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kondisi ekosistem tempat karang tersebut tumbuh.

Ahli Oseanografi, Dr. Ing. Widodo Setiyo Pranowo, menyatakan, terumbu karang umumnya hidup dan tumbuh berkembang di laut dengan kedalaman yang masih dijangkau oleh energi sinar matahari dengan kondisi air yang bersih, tidak keruh dan tidak banyak sampah.

Ahli Oseanografi, Dr. Ing Widodo Setiyo Pranowo, saat dihubungi, Selasa (26/5/2020) – Foto: Ranny Supusepa

“Air yang keruh dan banyak sampah akan menghalangi penetrasi sinar matahari masuk ke dalam air sehingga Zooxanthellae tidak bisa memasak makanannya, yang kemudian terumbu karang terhambat pertumbuhan dan perkembangannya,” kata Widodo saat dihubungi, Selasa (26/5/2020).

Sehingga umumnya terumbu karang dijumpai di laut yang agak jauh dari sungai-sungai yang berpotensi membawa sedimentasi penyebab kekeruhan air laut.

“Bila dikaitkan dengan kedalaman habitat terumbu karang, maka di Laut Indonesia Timur dan Indonesia Barat cukup berbeda. Contohnya di Laut Jawa, umumnya terumbu karang dijumpai dari kedalaman 5 meter hingga 10 meter atau 15 meter. Hal ini karena di Laut Jawa banyak muara sungai sebagai sumber kekeruhan sehingga cahaya matahari hanya mampu penetrasi hingga kedalaman tersebut,” urainya.

Berbeda dengan di Laut Indonesia Timur, yang sungai-sungainya jarang, dan bila ada pun tidak membawa sedimen.

“Pengalaman saya pribadi menyelam di Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih, pada tahun 1997, saya masih mendapati terumbu karang hidup di kedalaman 30 meter. Ketika saya ukur tingkat kecerahan air laut secara vertikal, ternyata cahaya matahari mampu penetrasi hingga kedalaman 33 meter. Jadi sangat jernih sekali,” urainya lagi.

Lihat juga...