Inilah Sejumlah Langkah Rekomendasi INDEF Cegah Resesi Ekonomi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Data Distribusi Rumah Tangga Penerima Beras Sejahtera atau Bantuan Pangan Non Tunai Periode November 2018-Februari 2019 menurut Desil Pengeluaran dan Daerah, yang tercatat Badan Pusat Statistik 2019 menunjukkan bahwa ketidaktepatan sasaran pada program tersebut mencapai 53,17 persen.

Yakni, dimana di wilayah perdesaan mencapai 63,66 persen dan perkotaan 43,28 persen.

Padahal hasil tersebut merupakan basis  Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Tahun 2015 yang saat ini sebagai rujukan beragam program bantuan sosial, baik Program Sembako, PKH, Bantuan Tunai Jabodetabek dan Non Jabodetabek serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa.

“Implikasinya wajar kalau program bantuan sosial banyak sekali salah sasaran,” ujarnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, menurutnya, perlu perbaikan total data DTKS secara menyeluruh, keterlibatan BPS dalam pendataan DTKS, pembinaan dan pengawasan Kementerian Sosial dalam pendataan yang melibatkan Pemerintah Daerah, perbaikan komunikasi publik dalam bantuan sosial hingga integrasi seluruh jenis program bantuan sosial.

Langkah kedua, adalah fokus pada sektor terdampak dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Menurut Tauhid, sektor-sektor terdampak paling besar pada triwulan I Tahun 2020 yakni industri sebesar 2,06 persen, perdagangan 1 persen, pertanian 0,02 persen, konstruksi 2,9 persen, transportasi dan perdagangan 1,27 persen, serta akomodasi makan dan minum 1,95 persen.

“Sektor-sektor inilah yang paling cepat dihamtam pandemi Covid-19, dan kemungkinan akan bertambah buruk pada triwulan berikutnya,” tukasnya.

Sehingga kata dia, sektor-sektor terdampak inilah yang seharusnya mendapatkan prioritas dalam stimulus dalam bidang perpajakan PPh 21, PPh 25, PPh 22, restitusi PPN dipercepat dan pajak ditanggung pemerintah.

Lihat juga...