FSGI Sarankan PJJ Diperpanjang hingga Desember
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) memberikan beberapa catatan khusus terkait persiapan Tahun Ajaran Baru 2020/2021 dan kesiapan sekolah untuk segera dibuka (diaktifkan) kembali di tengah kebijakan normal baru.
Satriwan Salim, Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) berpendapat, jika wacana pembukaan sekolah pada pertengahan Juli 2020 harus dipikirkan matang-matang, tidak tergesa-gesa, dan harus memperhatikan data terkait penanganan Covid-19 di tiap wilayah. Serta menuntut koordinasi, komunikasi, dan validitas data yang ditunjukkan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Menurut Satriwan, jika kondisi penyebaran Covid-19 masih tinggi, sebaiknya opsi memperpanjang metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah yang terbaik. Mesti dipahami juga, bahwa perpanjangan pelaksanaan PJJ tidak akan menggeser Tahun Ajaran Baru 2020/2021. Artinya, Tahun Ajaran Baru tetap dimulai pertengahan Juli, seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya pembelajaran dilaksanakan masih dengan metode PJJ.
Satriwan menyampaikan, FSGI memiliki beberapa catatan masukan untuk menjadi perhatian pemerintah. Pertama, FSGI berpandangan bahwa keselamatan dan kesehatan siswa dan guru adalah yang utama, menjadi prioritas. Mengingat kasus-kasus seperti di Perancis, Finlandia, Korea Selatan, dan lainnya. Guru dan siswa menjadi korban positif Covid-19 setelah sekolah dibuka (diaktifkan) kembali pascapandemi.
“Tak menutup kemungkinan, ini bisa terjadi di Indonesia. Jangan sampai sekolah dan madrasah menjadi kluster terbaru penyebaran Covid-19. Apalagi, ada fakta di sejumlah negara yang menunjukkan perkembangan ancaman penyebaran Covid-19 gelombang ke-2. Ini akan sangat menakutkan bagi siswa, orang tua, dan guru,” katanya melalui jejaring sosial Whatsapp, Sabtu (30/5/2020).