Pedagang Serabi di Banyumas Mulai Buka Lagi

Editor: Koko Triarko

PURWOKERTO – Hari ini merupakan pertama kali penjual serabi, makanan khas Banyumas yang terbuat dari tepung beras dan parutan kelapa muda, berjualan lagi pascalebaran. Namun, hingga menjelang siang masih sepi pembeli.

“Hari ini pertama berjualan setelah lebaran, jadi membuat adonannya masih sedikit,” kata penjual serabi di Kota Purwokerto, Murtiningsih, Sabtu (30/5/2020).

Sebelum pandemi, serabi berbentuk bulat dan hangat, dengan perpaduan rasa manis dan gurih, banyak diburu untuk hidangan minum teh atau kopi di pagi hari, terlebih saat akhir pekan. Cukup dengan makan 2-3 serabi, sudah membuat perut kenyang dan menjadi pengganti sarapan pagi.

Penjual serabi, Murtiningsih, sedang melayani pembeli, Sabtu (30/5/2020). -Foto: Hermiana E. Effendi

Terlebih serabi Mudiningsih yang sudah berjualan lebih dari 25 tahun, sudah memiliki banyak pelanggan. Namun pandemi Covid-19, ternyata juga berdampak terhadap penjualan serabi.

“Jalanan sepi, tidak terlalu ramai, jadi yang beli juga sepi,” tuturnya.

Dalam situasi normal, penjual serabi banyak bertebaran di Kota Purwokerto pada pagi hari hingga menjelang siang. Dari mulai jalan protokol hingga beberapa jalan besar, banyak terdapat penjual serabi dan selalu dipenuhi oleh pembeli.

Dalam satu hari, biasanya Murdiningsih membuat adonan serabi antara 7-10 kilogram dan selalu habis. Namun, sejak pandemi ia hanya membuat 4-5 kilogram adonan dan terkadang masih tersisa.

Sambil menuangkan adonan serabi, Murtiningsih bercerita, dulu ibunya yang berjualan, dari mulai harga serabi Rp250 per biji. Namun sekarang ibunya sudah tua, sehingga ia yang meneruskan. Harga serabi sekarang sudah Rp2.000 per biji.

Lihat juga...