Sudarsa, Sukses Budi Daya Kembang Kol di Perkotaan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BEKASI – Sudarsa, warga Kota Bekasi, Jawa Barat, sukses mengembangkan budi daya kembang kol di perkotaan. Dia beralih dari budi daya padi di lahan sawah wilayah Kaliabang Tengah, Bekasi Utara untuk mencoba menanam kembang kol.
Hamparan tanaman kembang kol tumbuh subur, di sebuah areal persawahan Kali Abang Tengah, padahal wilayahnya di tengah perkotaan. Padahal tanaman tersebut lazimnya tumbuh di areal dataran tinggi.
“Mungkin budi daya kembang kol di perkotaan, saya sendiri di Kota Bekasi. Ini sebenarnya masih uji coba ternyata berhasil,” ujar Sudarsa, kepada Cendana News, Senin (20/4/2020).

Sebagian rekannya di areal tersebut masih bertahan, budi daya tanaman padi dan jenis sayuran lainnya seperti kemangi dan bayam. Sudarsa mengaku modal menanam kembang kol memang relatif lebih tinggi.
Budi daya kembang kol menurutnya, memakan waktu lebih lama dibanding jenis sayuran karena memerlukan waktu selama 70 hari setelah tanam untuk bisa panen.
“Panennya pun bertahap, tidak sekaligus seperti padi. Tiga hari kemudian dipanen lagi, begitu seterusnya sampai selesai setelah kembang kol layak dikonsumsi,” papar Sudarsa, ditemui usai panen.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa sistem budi daya kembang kol sistem hitungnya per batang. Untuk per batang modal awalnya Rp300. Belum biaya perawatan seperti pupuk dan upah perawatan.
Sudarsa mengaku di lahannya ada 15 ribu batang kembang kol. Biaya yang dikeluarkan untuk 15 ribu batang, ia mengaku mengeluarkan biaya mencapai Rp12 jutaan.