Gugus Tugas Covid-19 Serahkan Bantuan 7.000 APD

Editor: Koko Triarko

Kepala BNPB dan sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo. -Foto: M Hajoran

JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menyerahkan bantuan total 7.000 alat pelindung diri (APD) dan perlengkapan kesehatan lainnya ke dokter gigi dan spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT), demi mencegah penularan virus ke tenaga kesehatan. 

“Pada kesempatan ini, gugus tugas ingin memastikan semua dokter, bukan hanya dokter yang berjaga di rumah sakit rujukan Covid-19, tetapi semua dokter, mulai saat ini kita berikan upaya maksimal melindungi para dokter, baik dokter di rumah sakit maupun tempat lainnya,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Gugus Tugas, Doni Monardo, saat jumpa pers di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (7/4/2020).

Doni menyebutkan, dari total jumlah bantuan APD, 5.000 di antaranya diserahkan ke Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), sementara 2.000 unit alat pelindung diri lainnya diberikan ke Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan, Bedah Kepala, Leher, Indonesia (Perhati KL).

“Bantuan ini diberikan saat dua perhimpunan dokter tersebut berkunjung ke markas Gugus Tugas yang berada di Graha BNPB, untuk berdiskusi mengenai penguatan perlindungan kepada para dokter dan tenaga kesehatan lainnya selama pandemi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Besar PDGI, drg. Hananto Seno, mengucapkan terima kasih atas bantuan APD yang diberikan gugus tugas ke dokter gigi di seluruh Indonesia. Bantuan itu akan didistribusikan ke daerah merah atau merah sekali, dan daerah tertentu yang telah terjangkit wabah.

“Dokter gigi merupakan tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, dan rentan tertular wabah virus. Dari catatan PDGI, ada enam dokter gigi yang telah meninggal dunia akibat Covid-19. Dokter gigi paling dekat dengan masyarakat, sehingga risiko menjadi tertular sangat tinggi,” ungkapnya.

Lihat juga...