Fitnah Besar Mengatakan Kawilarang Pernah Menampar Soeharto
OLEH NOOR JOHAN NUH
Fitnah ex Kolonel Latief
Mengenai pertemuan itu Pak Harto tidak membantah. Latief berasal dari Kodam Diponegoro dimana Pak Harto pernah menjadi Panglima di Kodam itu. Kedatangan Latief menanyakan tentang isu Dewan Jenderal, dan Pak Harto menjelaskan bahwa ia salah seorang anggota Dewan Jenderal, tugasnya meneliti dan memberi penilaian pada kolonel yang akan dipromosi menjadi jenderal.
Secara hirarki militer, Mayor Jenderal Soeharto bukan atasan langsung dari ex Kolonel Latief. Latief sebagai Komandan Brigade di bawah komando Kodam V, maka atasannya adalah Panglima Kodam V Mayor Jenderal Umar Wirahadikusuma. Maka secara hirarki militer pula, Latief seharusnya melapor ke Umar.
Kolonel Sarwo Edhi Wibowo yang adalah sahabat dari Jenderal Yani, pasti akan bertindak jika Mayor Jenderal Soeharto mengetahui rencana G30S/PKI atau ikut berkonspirasi. Juga Jenderal Nasution, satu-satunya yang lolos dalam pembunuhan itu, pasti akan membalas pada Soeharto jika yang dikatakan Latief itu benar, karena pemberontakan G30S/PKI telah membunuh anak dan ajudannya.
Berhenti menyebar fitnah, tulis sejarah dengan argumen, bukan dengan kumpulan dendam dan sentimen. ***
Noor Johan Nuh, Penulis buku dan pegiat di forum Yayasan Kajian Citra Bangsa (YKCB) Jakarta