Sampah Masih Sering Menumpuk di Kota Maumere
Editor: Koko Triarko
Menurut Wim, sapaannya, pemerintah harus segera mendata kebutuhan riil, baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun peralatan yang harus dipergunakan untuk mengelola sampah di kota Maumere, serta kecamatan di sekitar kota tersebut.
“Harus segera dibuat data jumlah kebutuhan SDM dan peralatan yang ideal, untuk mengatasi permasalahan sampah di kota Maumere dan sekitarnya. Data ini harus diajukan ke DPRD Sikka, agar anggaran bisa disepakati,” ungkapnya.
Wim mengatakan, Bupati Sikka menyampaikan dalam program 100 hari akan mengatasi sampah di kota Maumere, tetapi nyatanya setelah hampir 2 tahun memimpin, sampah masih menjadi masalah di kota Maumere.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Sikka, Marthen Luther Adji, mengatakan, saat ini pihaknya hanya memiliki 3 truk pengangkut sampah dari idealnya 10 sampai 15 truk, serta sebuah mobil tanki air untuk menyiram taman.
Marthen menyebutkan, pihaknya menangani sampah di 8 kecamatan, yakni Alok, Alok Timur, Alok Barat, Nelle, Kewapante, Kangae, Nita dan Magepanda, sehingga minimal membutuhkan tenaga kerja sebanyak minimal 130 orang.
“Saat ini kami hanya memiliki tenaga kerja kontrak sebanyak 93 orang, 81 orang tenaga kebersihan dan 12 orang tenaga taman. Nantinya akan dibagi sesuai analisis, sebab kerja disesuaikan dengan produksi sampah di setiap wilayah, terutama di kota Maumere,” pungkasnya.