Pendekatan Agribisnis Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan

Editor: Makmun Hidayat

Selama ini, rusa tidak boleh dipelihara oleh penduduk, seperti hewan ternak lain kambing dan domba, sedangkan perburuan masih terus berjalan sehingga populasi rusa asli Indonesia terus menurun.

“Kebijakan yang harus dilakukan pemerintah yaitu, melalui konservasi bersama-sama dengan komersialisasi dengan pendekatan agribisnis oleh rakyat secara umum.Sebagai contoh, kambing dan domba meski setiap hari dikonsumsi, namun tidak punah, karena ada budidaya ternak kambing dan domba,” terangnya.

Konsep serupa bisa diterapkan pada peternakan rusa. Disamping menyelamatkan populasinya, juga untuk memproduksi daging rusa.”Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan ini, berupa usaha konservasi dan pemanfaatan yang dapat berjalan seirama dan saling menguntungkan,” ungkapnya lebih jauh.

Selain komersialisasi, hilirisasi menjadi salah satu cara efektif dari konservasi terhadap suatu spesies yang hampir punah. “Pendekatan agribisnis yang tercermin dalam kegiatan komersialisasi dan hilirisasi ini, menjadi cara paling efektif untuk pelestarian lingkungan dan konservasi spesies yang hampir punah, sekaligus dalam rangka mencapai pertanian berkelanjutan,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga turut dikukuhkan tiga guru besar lain, yakni  Prof Ari Pradhanawati dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof Hadi Sasana dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dan Prof Aristi Dian Purnama Fitri dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

“Kita berharap empat guru besar baru ini, tetap berkarya menghasilkan karya ilmiah yang terbarukan dan untuk kemaslahatan masyarakat. Undip tetap konsisten dalam mengemban tugas mulia, tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan tetapi mengajarkan akhlak kebaikan dengan dukungan dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional serta  inovatif,” tandas Rektor Undip Prof Yos Johan Utama.

Lihat juga...