Pendekatan Agribisnis Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — Pendekatan agribisnis, dengan memanfaatkan gulma menjadi produk pakan, untuk hewan ternak dan ikan, mempunyai nilai tambah tinggi. Selain meningkatkan ketersedian dan kualitas pakan ternak,  juga berbanding lurus dengan peningkatan produksi ternak.

“Melalui implementasi pendekatan agribisnis ini pada tanaman gulma, selain menyelesaikan permaslahan lingkungan, juga terbukti secara empiris mampu memberikan manfaat dalam bentuk, kedaulatan pakan ternak, penurunan biaya pakan, peningkatan kualitas produk, serta memberikan peningkatan pendapatan petani atau peternak. Pendekatan ini juga efektif, untuk mendukung upaya konservasi spesies hampir punah,” papar Prof Dr Siswanto Imam Santoso, dalam orasi ilmiah pengukuhan dirinya sebagai guru besar Ilmu Peternakan di kampus Undip, Tembalang Semarang, Rabu (4/3/2020).

Dirinya mencontohkan, Indonesia saat ini dihadapkan pada ancaman kepunahan rusa timorensis. Angka perburuan terhadap rusa di habitat aslinya cukup tinggi. Hal tersebut tidak lepas untuk memenuhi permintaan pasar, terhadap produk rusa.

“Selain perburuan liar, kerusakan lingkungan juga berpengaruh besar terhadap penurunan populasi rusa sehingga diprediksi dalam kurun waktu satu hingga tiga dekade populasi rusa di habitat aslinya dapat punah,” terangnya.

Berbagai upaya untuk melakukan konservasi telah dilakukan seperti pembentukan zona konservasi, merevisi undang-undang konservasi UU No 5/1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistem, hingga melakukan peraatan terhadap ekosistem.

“Namun, upaya-upaya tersebut nampaknya belum mampu memberikan hasil yang memuaskan. Lagi- lagi,pendekatan agribisnis merupakan solusi dalam permasalahan ini. Terdapat dua kata kunci yang perlu diberi perhatian, yakni komersialisasi dan hilirisasi,” tambah dosen Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Udip tersebut.

Lihat juga...