Dosen Undip Kembangkan Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Tingkat pemanfaatan sumber daya ikan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) Indonesia sudah mencapai 7,94 juta ton, atau 80 persen, yang umumnya digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan ekonomi.

“Melihat kondisi ini, upaya pemanfaatan sumber daya ikan berkelanjutan perlu dilakukan. Salah satunya melalui pengembangan atau modifikasi alat tangkap ikan yang ramah lingkungan,” papar Prof. Dr. Aristi Dian Purnama Fitri, dari Departemen Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip, saat ditemui di kampus Undip, Semarang, Selasa (3/3/2020).

Menurutnya, alat tangkap tersebut dihasilkan dengan mengaplikasikan eto-ekofisiologi, yakni ilmu perilaku (tingkah laku) ikan saat merespons suatu obyek atau habitat tertentu yang berasal dari lingkungan ekologinya, berdasarkan organ tubuh yang dimiliki.

“Konsep eto-ekofisiologi ikan ini dijadikan dasar dalam mendesain dan membuat konstruksi alat tangkap ikan, maupun alat bantu tangkap ikan. Termasuk metode penangkapan ikan, dan pengembangan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan,” lanjutnya.

Ditandaskan, hal tersebut penting agar dalam pengembangan alat tangkap ikan dan alat bantu tangkap ikan, dapat berorientasi terhadap sifat dan karakteristik biota, yang menjadi target tangkapan.

“Modifikasi alat tangkap pukat harimau mini dasar dan payang, telah kita dilakukan dan hasil penelitian menunjukan bahwa modifikasi tersebut, secara efektif efisien dan selektif mampu menangkap ikan sesuai target tangkapan,” tandas dosen yang akan dikukuhkan sebagai guru besar ilmu perikanan dan kelautan, pada Rabu (4/3/2020) di kampus Undip Tembalang Semarang tersebut.

Lihat juga...