Komitmen PSLD UB Penuhi Hak Dasar Disabilitas, Berbuah Penghargaan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MALANG – Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya (UB) terus berkomitmen untuk dapat memenuhi hak dasar penyandang disabilitas. Berbagai fasilitas disediakan PSLD UB untuk memudahkan disabilitas dalam menempuh perkuliahan.

Ketua PSLD UB, Zubaidah Ningsih AS, Ph.D. menceritakan, PSLD UB didirikan 2012 yang dilatarbelakangi keinginan untuk bisa melakukan penerimaan mahasiwa disabilitas melalui jalur khusus. Sebab, menurutnya jika tes dilakukan melalui jalur SNMPTN, kemungkinan mereka tidak bisa menyelesaikan soal tesnya.

“Misal, yang tunanetra itu kan tidak bisa langsung membaca dan menjawab soal. Jadi harus ada yang membacakan soalnya atau soalnya harus dijadikan suara terlebih dulu, sehingga membutuhkan waktu  yang lebih lama. Dari situ kemudian muncul ide untuk membuat tes atau seleksi yang bisa mengakomodasi segala kebutuhan teman-teman difabel,” jelasnya dalam acara Bincang Santai (Bonsai) di gedung rektorat UB, Kamis (27/2/2020).

Setelah UB menerima mahasiswa disabilitas, maka harus ada pusat yang mendampingi. Oleh karenanya unit PSLD memberikan pelayanan dimana setiap mahasiswa difabel diberi pendamping (volunteer) dari kakak kelas yang bisa bahasa isyarat, bisa mengoperasikan kursi roda dan bisa mendampingi teman-teman tunanetra.

Sebelumnya para pendamping diseleksi, dilatih dan juga diberikan jadwal-jadwal khusus sesuai dengan kebutuhan mahasiswa difabel.

“Kami sangat menghargai peran serta mahasiswa UB. Banyak sekali mereka yang mendaftar jadi pendamping. Setiap tahunnya hampir 200 orang volunteer yang mendaftar untuk mengikuti seleksi agar bisa mendampingi mahasiswa difabel selama proses perkuliahan,” sebutnya.

Lihat juga...