Harga Kopra Turun, Petani di Sikka Pilih Jual Kelapa Utuh
Editor: Koko Triarko
MAUMERE- Selain harga komoditi cengkih dan vanili, harga kopra pun mengalami penurunan sejak dua tahun terakhir, menjadi Rp6.000 per kilogram, bahkan Rp5.000 per kilogram pada Februari ini.
Menurunnya harga jual kopra menyebabkan para petani di kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) lebih memilih menjual kelapa secara utuh kepada pedagang pengumpul yang datang ke kebun-kebun warga, untuk membeli kopra yang akan dijual ke luar provinsi NTT.
“Sekarang harga jual kopra sekilo hanya Rp5.000. Sebelumnya bisa mencapai Rp7.000, bahkan Rp8.000 per kilogram,” ungkap Maria Firmina, warga desa Nelle Urung, kecamatan Nelle, Senin (24/2/2020).
Firmina menyebutkan, kelapa kering dan tidak bisa dijual ke luar daerah, baru dibuatkan kopra untuk dijual di toko-toko yang membeli hasil bumi di kota Maumere.

Sementara kelapa yang kulitnya agak kering dan masih hijau atau kekuningan, akan dijual ke pedagang penampung yang biasanya akan membawa ke pabrik di Surabaya, Jawa Timur.
“Memang lebih gampang menjual kelapa utuh daripada kopra. Ini karena kelapanya tidak bisa dijual ke luar daerah, sehingga kami jadikan kopra saja agar tidak terbuang percuma,” sebutnya.
Urbanus Usi, pedagang kopra lainnya asal desa Nebe, kecamatan Talibura, juga memilih menjual kelapa utuh daripada harus dijadikan kopra, karena prosesnya lebih lama dan harga jualnya murah.