Gus Sholah, Ulama Lintas Batas nan Demokratis

Dia mengatakan Gus Sholah beberapa kali mengisi dan menghadiri acara Muhammadiyah. Adik Gus Dur itu, adalah sosok yang terbuka dan egaliter. Dalam bergaul tidak membedakan usia dan kehangatannya dengan siapa saja.

“Usia beliau sangat jauh di atas saya, bahkan seusia dengan ayah saya. Walau demikian, sepertinya tidak ada jarak antara saya dengan Gus Sholah,” katanya.

Mu’ti mengatakan sering berdiskusi masalah umat dan bangsa. Bahkan teramat dekat sehingga sering cerita luar dalam NU, sampai ke urusan yang tidak diketahui umum.

“Beliau sosok yang sederhana dan bersahaja. Inilah kepribadian yang membuat saya terkesan dan menjadi teladan bagi umat dan bangsa,” katanya.

Muhammadiyah, kata dia, sangat kehilangan Gus Sholah.

“Secara pribadi dan atas nama PP Muhammadiyah saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Gus Sholah,” kata dia.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mengatakan almarhum Gus Sholah merupakan pribadi yang tidak segan membela yang benar.

“Beliau tidak segan menyampaikan kritik kepada siapa pun jika dianggap salah dan membela siapa pun yang benar meskipun orang lain menganggap salah,” kata dia.

Zainut yang juga Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu, mengatakan semua yang dilakukan adik mendiang Gus Dur tersebut, tanpa pamrih dan beban karena disampaikan dengan penuh keikhlasan.

Dia mengatakan Gus Sholah juga menjadi jembatan yang menghubungkan semua golongan.

“Jembatan yang menghubungkan tokoh-tokoh agama, pemerintah dan masyarakat. Bahkan, di kalangan Nadhlatul Ulama, beliau menjadi jembatan antara golongan muda dan golongan tua,” katanya.

Dengan begitu, kata dia, tidak ada terjadi kesenjangan generasi baik dari aspek pemikiran maupun sikap keagamaan Gus Sholah yang teduh, tenang, sabar, dan penuh empati kepada sesama.

Lihat juga...