Cilongok Jajaki Kerja Sama Pembuatan Gula Kristal
Editor: Koko Triarko
BANYUMAS – Desa Cerdas Mandiri Lestari (DCML) Cilongok, di Kabupaten Banyumas, tengah menjajaki kemungkinan untuk memproduksi gula kristal. Saat ini, Kepala Pengelola Dapur Komunal Gula, Tri Riyanto, sedang menjalani pelatihan dengan menggandeng pihak ke tiga.
Bisnis gula kristal merupakan bisnis masa depan yang sangat menjanjikan. Mengingat pasar gula kristal begitu luas, dan permintaan terus meningkat, terutama untuk gula kristal organik.
Pasar ekspor terbuka lebar. Di Kabupaten Banyumas, gula kristal mulai ramai diproduksi sejak 2012.
“Kita sedang menjalani kemitraan dengan pihak ke tiga, yaitu CV ATM, saya selaku penanggungjawab dapur komunal sedang belajar proses pembuatan gula kristal, nantinya para pekerja di pabrik gula juga akan kita libatkan,” kata Tri Riyanto, Senin (24/2/2020).
CV ATM merupakan perusahaan yang ditunjuk oleh Yayasan Damandiri, untuk menjalin kemitraan dengan Koperasi Utama Sejahtera Mandiri. CV ini berasal dari Banyumas dan dalam kelanjutannya nanti, akan berkolaborasi dengan pihak koperasi dalam pengolahan gula kristal.
Proses pembuatan gula ini hampir sama dengan gula cetak yang selama ini diproduksi petani penderes. Hanya saja, alurnya lebih panjang, karena proses pengolahannya harus sampai kadar air 0,1 persen.
Terkait pemilihan gula kristal ini, Tri Riyanto menjelaskan, selain nilai ekonomisnya lebih tinggi dari gula cetak, pasar gula kristal juga sangat banyak, bahkan sampai ekspor.
Harga satu kilogram gula kristal sekitar Rp20.000, sementara harga gula cetak hanya Rp12.000 – Rp 14.000 per kilogram.
“Proses pengolahan gula kristal memang sedikit lebih rumit dan waktu memasaknya lebih lama. Namun, hal tersebut sebanding dengan harga jualnya,” terang Tri Riyanto.