Infrastruktur Pendidikan 134 Desa di Sumbar Masih Tertinggal
Editor: Makmun Hidayat
PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendata masih terdapat 134 nagari/desa yang masih tergolong tertinggal di sejumlah daerah. Akibatnya infrastruktur sarana dan prasarana pendidikan masih menjadi persoalan di desa tertinggal ini.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengatakan, pendidikan adalah poin penting dikedepankan untuk mendapatkan upaya yang nyata. Di daerah tertinggal itu hampir sebagian besar bangunan sekolahnya bisa dikatakan tidak layak untuk sebuah sekolah. Begitu juga soal akses jalan dari rumah penduduk ke tempat sekolah, juga cukup banyak kondisi jalan yang perlu perhatian khusus.
Ia menyatakan mengawali tahun 2020 ini, ke depannya Pemprov Sumatera Barat akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk memperhatikan kondisi dunia pendidikan di 134 daerah tertinggal tersebut. Karena melihat pada era sekarang, anak-anak yang bersekolah itu sudah maju dan mengenal dengan teknologi. Sementara di daerah tertinggal, masih berkutat soal infrastruktur sarana dan prasarana pendidikan.
“Saya dalam waktu dekat akan turun ke salah satu daerah tertinggal itu dan bakalan membawa sejumlah pihak untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Sehingga bisa mengambil kebijakan untuk membebaskan 134 desa yang masih tertinggal di Sumatera Barat ini,” katanya, Kamis (16/1/2020).
Menurutnya, akses jalan dari rumah penduduk menuju sekolah adalah hal yang harus dilakukan perbaikan jalannya. Jikapun seandainya jalan yang dibangun tidak bisa dengan aspal, maka minimalnya itu jalannya terbuat dari beton. Tujuan jalan menjadi hal utama, karena Wagub merasa sangat miris melihat anak-anak sekolah di daerah tertinggal itu, harus dihadangkan dengan kondisi jalan yang berlumpur, tanjakan, dan kondisi-kondisi yang seharusnya mereka tidak merasakan itu.