Banjir Robohkan Pagar Puskesmas dan Rendam Rumah Warga di Sikka

Editor: Makmun Hidayat

 MAUMERE — Hujan yang turun hanya satu jam lebih membuat air mengalir dan menggenangi perumahan warga serta merobohkan pagar Puskesmas Waigete di desa persiapan Mahe Kelan Kecamatan Waigete, Sikka, Nusa tenggara Timur (NTT).

Warga pun mengaku kaget sebab banjir besar jarang terjadi apalagi membuat air masuk hingga permukiman warga serta merendam kebun warga yang baru ditanami jagung dan singkong.

“Hujannya tidak lama dan besar tetapi banjir terjadi akibat pintu bendungan tidak ditutup jadi air mengalir ke rumah warga,” kata Arel, warga desa persiapan Mahe Kelan, Kamis (2/1/2020).

Saat ditemui di rumahnya yang masih tersisa bekas genangan air, Arel menyebutkan, kemarin Rabu (1/1/2020) juga terjadi hujan namun banjir tidak seperah yang terjadi pada Minggu (29/12/2019) lalu.

Bila pintu bendungan ditutup maka air akan dibuang ke Kali Waigete sehingga air tidak mengalir melewati drainase dan menggenangi areal persawahan dan rumah warga.

“Kemarin juga hujan tapi air tidak menggenangi rumah warga karena pintu bendungan ditutup. Masyarakat minta supaya dibangun got atau parit di samping jalan negara supaya aliran air mengalir ke Kali Waigete,” ujarnya.

Arel juga mengatakan, dampak pengambilan material galian C oleh 5 perusahaan di wilayahnya dan termasuk di kali mati bisa juga menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi rumah warga.

Menurut dia, memang saat ini pengambilan material galian C belum berdampak langsung namun bisa jadi ke depannya akan menjadi faktor penyebab terjadinya banjir.

“Memang saat ini dampak dari galian C belum terasa tetapi bisa jadi ke depan dampaknya mulai terasa dan bisa jadi akan menimbulkan banjir yang menggenangi rumah warga,” ucapnya.

Lihat juga...