Atasi Banjir, Pemkot Malang Siap Aplikasikan Sumur Injeksi

Editor: Makmun Hidayat

Sementara itu guru besar Universitas Brawijaya (UB) bidang sumber daya air dan lingkungan, Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS, sebagai inisiator sumur injeksi menjelaskan, pengaplikasian sumur injeksi yang ia buat tersebut sebenarnya cukup mudah dan sangat fleksibel.

“Sumur injeksi ini saya buat teknologinya semudah mungkin dan sefleksibel mungkin. Jadi teknisnya itu hanya harus membuat diameter 1 meter berbentuk lingkaran dengan kedalamannya tergantung situasi, bisa 1 meter, 10 meter bahkan ratusan meter sesuai dengan jumlah air yang melimpas,” jelasnya.

Menurutnya, jumlah sumur yang di perlukan pada daerah rawan genangan air tergantung volume airnya. Misalnya luasan genangan airnya 1000 meter persegi, kemudian dikalikan dengan tinggi genangan misalnya 30 cm berarti volume airnya 300 meter kubik. Kalau 300 meter kubik air ini ingin diselesaikan dengan sumur injeksi, maka diperlukan 30 sumur injeksi dengan kedalaman 10 meter berdiameter 1 meter.

“Lokasi paling tepat untuk membuat sumur injeksi yaitu dimana ada genangan air. Jadi kita memang harus tau dulu dimana posisi lokasi yang sering terdapat genangan, barulah dibuat sumur injeksi,” terangnya, seraya mengatakan dengan menggunakan teknologi sumur injeksi ini diharapkan efektif bisa mengurangi banjir 40 persen.

Disampaikan Bisri, untuk membuat satu buah sumur injeksi biasanya membutuhkan biaya sekitar 10 juta rupiah jika dikerjakan secara borongan. Tapi kalau dilakukan secara swakelola mungkin sekitar 7-8 juta.

“Harapan saya pembuatan sumur injeksi bisa dikerjakan secara padat karya untuk memberdayakan masyarakat yang tidak bekerja,” pungkasnya.

Lihat juga...