Sanggar Limpapeh Lestarikan Budaya Minangkabau di TMII

Editor: Koko Triarko

Tetapi, sanggarnya juga kerap tampil di istana negara dan kementerian-kementerian. Bahkan, penari Sanggar Limpapeh kerap tampil di luar negeri mewakili Indonesia mempromosikan budaya bangsa.

“Banyak penari Limpapeh dipilih Kementerian Pariwisata untuk tampil di luar negeri dalam kompetisi budaya mewakili Indonesia,” ujarnya.

Sanggarnya juga kerap mengikuti lomba tari dan meraih juara. Seperti lomba tari kreasi nusantara tingkat nasional yang digelar di Istana Anak-Anak Indonesia (IAAI) TMII, pada September 2019. Sanggar Limpapeh meraih juara umum.

Eeng merasa bangga bisa melatih tari khas Minangkabau di TMII. Menurutnya, TMII sebagai rumah budaya yang dibangun oleh Ibu Negara Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah (Ibu Tien Soeharto), sangat berperan dalam pengembangan dan pelestarian budaya bangsa.

“Saya mengajar nari di TMII, ada kepuasaan batin yang tak bisa dibayar oleh apa pun. Apalagi, Ibu Tien Soeharto pernah berpesan pada saya saat salaman usai tampil di Sasono Langen Bodoyo. Beliau berpesan, ‘Lestarikan Budaya’, itu maknanya dalam sekali buat saya,” kata Eeng.

Di mata Eeng, Ibu Tien Soeharto adalah seorang ibu berhati mulia. Sangat peduli terhadap seniman nusantara. Hingga diberikan wadah untuk berkreasi dalam mengembangkan kebudayaan di TMII ini.

“Ibu Tien Soeharto itu Ibu Pertiwi yang telah memberikan wadah untuk orang berkesenian. Dengan Beliau bangun TMII, akhirnya budaya-budaya yang ada di Indonesia berkembang dan lestari,” tukas pria kelahiran Batu Sangkar, Sumatra Utara, 1964, ini.

Pelestarian dan pengembangan budaya bangsa di TMII melalui sangar-sanggar seni di setiap anjungan daerah, salah satunya Sanggar Limpapeh sebagai wahana edukasi budaya bagi generasi milenial.

Lihat juga...