Pengembangan Sapi Ternak Diproyeksikan Kementan Sesuai Kondisi Daerah

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat meninjau kandang ternak milik Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Badan Litbang Pertanian, Jakarta, Sabtu (21/12/2019) – Foto Ant

JAKARTA – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta kepada Balai Penelitian Ternak (Balitnak) untuk memetakan pengembangan sapi ternak sesuai kondisi daerah di sejumlah provinsi Indonesia.

“Saya minta untuk petakan jenis ternak dan daerah pengembangannya. Nanti kita pantau saat telah disebarkan dari Agriculture War Room (AWR) di kantor pusat,” kata Syharul, Hal usai meninjau kandang ternak milik Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Badan Litbang Pertanian, Sabtu (21/12/2019).

Sebagai contoh, Mentan ingin pemetaan sapi perah untuk dikembangkan di daerah pegunungan, pembibitan sapi di dataran rendah, bahkan di lokasi perkebunan untuk penggemukan sapi. Menurutnya, ternak unggulan dapat dikembangkan dan dibudidayakan di luar Pulau Jawa, khususnya di Papua dan Kalimantan. “Persilangan sapi harus diciptakan dan adaptif terhadap lingkungan kita. Untuk pengembangan ke depan daerah Papua sangat potensial sebagai rencana sentra ternak lokal,” tandas Syahrul.

Mentan berencana, memberikan indukan ternak unggulan ke sejumlah provinsi di Indonesia. Namun, sebelum itu perencanaan bisnis perlu disiapkan, agar budi daya sapi dapat berjalan sesuai dengan rencana. Budi daya sapi ini diharapkan dapat menumbuhkan wirausahawan, dan memenuhi kebutuhan ternak di daerah.

Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), industri kecil peternakan dan berorientasi ekspor dapat berkembang. Offtaker atau pembeli di setiap klaster pengembangan ternak juga akan diatur dan ditentukan, sehingga peternak memiliki kepastian, dari hulu hingga hilir. (Ant)

Lihat juga...