Warga Mulai Menuai Manfaat Desa Wisata Koja Doi – NTT

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Koja Doi, di kawasan gugus pulau Teluk Maumere, Nusa Tenggara Timur, membuat masyarakat setempat mulai mendapatkan keuntungan.

“Saya mulai bangun tempat jualan kain tenun dari bambu sejak September lalu, setelah melihat banyak wisatawan asing mulai datang ke Koja Doi,” kata Jua Juwaeni (37), warga pulau Koja Doi, Minggu (3/11/2019).

Juwaeni menyebutkan, sejak meningkatnya kunjungan wisatawan, dalam sebulan dirinya bisa menjual kain tenun asli Koja Doi sebanyak minimal 40 lembar.

Kain tenun yang dijualnya merupakan hasil tenun sendiri. Selain itu, ia juga menampung hasil tenun warga lainnya untuk dijual kepada wisatawan yang datang berkunjung.

“Lumayan sudah banyak wisatawan, sehingga banyak yang beli kain tenun kami. Biasanya kami menjualnya ke pasar di kota Maumere atau ke kabupaten Ende maupun Lembata,” ungkapnya.

Untuk harganya, Juwaeni mengatakan tergantung dari jenis benang yang dipergunakan. Bila memakai benang jahit, harganya Rp400 ribu selembar, sedangkan benang sutra dijual Rp350 ribu selembar. Yang termurah Rp300 ribu selembar, bila mempergunakan benang jenis Lado.

“Kami juga menjual taplak meja dengan harga Rp150 ribu selembar. Ada juga selendang yang mempergunakan tulisan seharga Rp100 ribu selembar dan Rp75 ribu selembar untuk yang polos atau tidak ada tulisannya,” tuturnya.

Nino (68), penenun lainnya yang juga warga pulau Koja Doi, mengaku membuat kain tenun Koja Doi dengan warna-warna cerah yang tidak membutuhkan waktu lama.

Dalam seminggu, kata dia, bisa dihasilkan satu lembar kain tenun, bahkan bila tenun seharian bisa mendapatkan 2 lembar dalam seminggu.

Lihat juga...